Tamu tak diundang

1897 Kata

Siapa pun tolong aku! Alice hanya bisa menjerit dalam hati, mencoba memberontak meski tubuhnya enggan diajak melawan. Seakan reaksi tubuhnya justru berbalik mengkhianatinya, seolah-olah respon tubuhnya menghendaki apa yang sedang Ragas lakukan terhadapnya. Bukan sekedar dibungkam dengan kecupan bibir yang singkat, tapi Ragas berhasil memporak-porandakan pertahanan bibirnya untuk tetap terkunci rapat. Ya, Ragas berhasil menerobos dan mengacak-acak lidahnya, menyisir dengan brutal seisi mulutnya sampai Alice kesulitan bernapas. Beruntung suara bel pintu mampu menyelamatkan Alice, sebelum ia benar-benar kehabisan napas karena ulah Ragas. Ketika suara bel pintu menginterupsi keduanya dan membuat Ragas mulai lengah, di saat itulah Alice menggunakan kesempatan itu untuk meloloskan diri. Ia me

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN