Kaisar menatap Dea dengan dalam, perempuan cantik yang ada dihadapannya ini membuatnya seakan gila jika tidak bertemu dengannya. Kaisar mengangkat sudut bibirnya dan ia mendengarkan ucapan Dea yang mengatakan jika Dea juga merindukannya. Dea terlalu cantik untuk diabaikan para lelaki yang kagum akan kecantikannya, bukan hanya cantik tapi Deanya memiliki daya tarik luar bisa karena kepintarannya dan juga sikap rendah diri yang ia miliki. Kaisar mengulurkan tangannya ketika melihat mata Dea menahan air matanya agar tidak tergenang. Ia tahu jika saat ini Dea ingin menangis karena kesal ia meragukan dirinya yang tidak merasa merindukannya. "Aku juga sangat rindu dan ingin bersama Mas? Apa Mas nggak percaya denganku?" Tanya Dea. "Percaya," ucap Kaisar "Mas keterlaluan, dengan datang kemari s

