Eva menatap lurus dan saat ini pikirannya tertuju pada sosok Dea yang telah pergi kembali ke kamarnya. Rasa bersalah menyelimutinya dan selama ini ia bukanya tidak menyayangi Dea, tapi karena sangat-sangat sayang, ia takut Dea membencinya jika tahu karena perbuatan dirinyalah perpisahan antara kedua orang tuanya terjadi. Eva tidak menyangka jika Dea memilih pergi dari rumah dan tidak pernah memberi kabar padanya ataupun kepada Hardiyata. Jika saja dulu ia menujukkan perhatiannya dan kasih sayangnya, mungkin Dea tidak akan bersikap dingin padanya. Dea tidak akan menatapnya dengan tatapan kebencian dan Dea tidak akan terlihat terluka seperti saat ini. Saat ini hanya tinggal Hardiyata dan Eva yang berada diruangan ini karena Hardiyata meminta Quena meninggalkan ruangan ini. "Semua salahku

