"Mukamu memerah Naima, kau demam?" Pertanyaan itu terdengar lucu sebenarnya, tapi malah membuat Naima panik. Naima menggeleng cepat. "Ti... tidak." "Kalian berdua bertingkah aneh, dari awal aku tidak suka melihat anak itu, dia angkuh dan sombong, pantas saja setua itu belum lulus." Naima geram, sejak kapan Yuda tertarik mencampuri urusan orang lain. Tapi dia lebih memilih diam. "Berapa umurnya?" "Dua puluh tujuh," jawab Naima cepat. "Kau cuma tua tiga tahun darinya." "Benar." Naima membuka bukunya dan memasang kaca matanya. "Seharusnya dia sudah menamatkan S-2 dengan umur segitu," ujar Yuda lagi. Naima diam saja, dia tidak suka Yuda menjelekkan Rangga. Yuda terlalu ikut campur dan ingin tahu. "Semester berapa dia?" "Tiga belas, kesempatannya tinggal satu semester ini," jawab Nai