Tama berjalan di koridor Rumah Sakit, suasana hatinya sudah bisa ia kuasai.
Sebenarnya Tama tidak mengetahui siapa yang hendak mencelakai Kinanti karena Doni sama sekali tidak menyinggung masalah itu. Hanya saja, saat emosi, nama Clarissa yang muncul di pikirannya sebagai biang dari masalah. Karena Clarissa pernah mengancamnya terkait seseorang yang ia sayangi.
Biarlah, setidaknya ia sudah memberikan shock terapi untuk Clarissa agar tidak main-main dengan ancamannya. Karena melihat Kinanti terluka rasanya sangat menyakitkan.
Tama duduk sejenak di Kantin Rumah Sakit, ia harus benar-benar tenang sebelum berjumpa Kinanti. Atau wanitanya itu akan menyadari kegelisahannya.
"Kamu disini rupanya," satu suara yang sangat akrab menyapanya.
Moza menggeser kursi dan duduk di dekat Tama.
"Aku ta
