"Maafkan aku, Alex. Awalnya aku mengira kau itu selalu hidup dalam gelimang harta, bersikap manja dengan ibumu dan menjadi b******k. Namun lihat... Kau sama saja seperti ku, kan? Hidup seperti orang pesakitan, sulit untuk mencari sesuap nasi bahkan direndahkan. Aku dan kau sama-sama mengerti bagaimana sulitnya hidup seperti itu, tapi kau jauh lebih beruntung daripada aku. Maksudku, menjadi orang kaya dan berkuasa sudah ada dalam darahmu hanya saja kau membutuhkan waktu untuk bisa seperti sekarang, sedangkan aku?" Sarah mengangkat kepalanya dari bahu Alex, dia menarik dagu pria itu dan tersenyum sedih,"Aku hanyalah wanita biasa. Aku hidup tanpa bakat apapun yang bisa aku tonjolkan. Hidup sendiri, bekerja di kafe kecil dan membiayai semuanya. Di suatu titik aku ingin menyerah dan menjadi p*