Deya membaca-baca buku kehamilan yang diberikan Erlan. Dia juga sering membuka forum ibu hamil dan bertemu dengan beberapa teman baru yang sedang hamil kembar maupun yang sudah melahirkan. Dia aktif bertanya pada yang sudah berpengalaman mengenai t***k bengek segala tentang kehamilan kembar. Tiba-tiba Deya merasa enek dan mual. Setiap pagi Deya terbiasa muntah-muntah. Deya berjalan menuju kamar mandi. Erlan yang tengah menikmati hari Minggu dengan berlatih di treadmill menghentikan dulu aktivitasnya. Deya keluar dari kamar mandi dengan wajah sedikit pucat dan kelelahan. Untuk muntah saja berasa seperti maraton, energi terkuras untuk mengeluarkan isi perutnya. Erlan mendekat ke arah Deya dan tampak khawatir. “Kamu nggak apa-apa Dey? Muntahnya kok makin sering dan banyak ya?” Deya menggel

