Bab.7a

668 Kata
Kate yang melihat itu, segera menarik tubuh suaminya dan menutup pintu kamar anaknya. “Kamu tuh, pakai buka segala!” Runtuk kate kepada suami nya. Rey melebarkan mata nya. “Bukankah mereka akan canggung saat bertemu dengan kita nanti?” Tanya Kate pada suami nya. Saat Rey ingin protes kembali, dengan cepat Kate menarik sang suami ke dalam kamar mereka sebelum nya. “Sayang, gak boleh marah-marah. Gimana kalau malam ini mama kasih jatah?” Tanya Kate menggoda Rey. Rey pun dengan senang hati menerima semua itu, mereka pun masuk kedalam kamar dan melakukan nya. Perpindah pada Keiden dan Clarissa yang nampak kebingungan. “Kenapa kedua orang tua ku pergi begitu saja?” Tanya Keiden. Clarissa menggelengkan kepalanya. “Aku juga tidak tahu alasan nya.” Ucap Clarissa dengan wajah polos dibuat nya. Keiden menjitak kepala Clarissa yang masih berada dibawah nya hingga wanita itu lenguh kembali. “Diam saja, biar aku yang melepaskan nya. Jangan sampai handuk ku terjatuh, kalau itu terjadi kamu gak akan bisa keluar dari kamar ku.” Ancam Keiden yang diangguki Clarissa. Akhirnya anting Clarissa dapat terlepas dari handuk Keiden, wanita itu kini bisa bernapas dengan lega. Kini Clarissa bangkit berdiri dan menatap tajam Keiden. “Aku harap kamu gak ngintip aku lagi ya, atau aku akan melakukan sesuatu diluar dugaan mu.” Ujar wanita itu memeringati Keiden. Keiden sebenarnya tidak sedikitpun takut pada ancaman Clarissa, akan tetapi demi menyenangkan wanita bodoh dihadapan nya Keiden pun menyanggupi nya untuk pura-pura takut. “Aku gak bercanda loh.” Ucap Clarissa. Wanita itu pergi keluar dari kamar Keiden, sedangkan pria itu hanya bisa menggelengkan kepalanya saja melihat tingkah Clarissa. “Kenapa aku bisa suka pada mu ya?” Ujar Keiden menggelengkan kepala nya, mengingat bahwa wanita aneh sekelas Clarissa adalah cinta pertama nya. Sebelum Clarissa tertidur, wanita itu terus menerus merasa gelisah. Pada akhirnya ia harus pergi ke bawah mengambil air untuk diminum nya karena air dikamar nya habis. Saat sampai pada lantai bawah, Clarissa mendengar suara-suara aneh yang menganggu telinga nya. “A-apa itu?” Tanya Clarissa pada dirinya sendiri. Belum sempat meminum air yang sudah dipegang nya, Clarissa lari terbirit-butuh keatas untuk menemui Keiden. “Keiden tolong buka pintu nya!” Ucap Clarissa menggedor pintu kamar Keiden. Keiden yang sudah mau tidur jadi membuka matang kembali. “Itu tidak dikunci bodoh.” Teriak Keiden membuat Clarissa dengan cepat masuk kedalam kamar pria itu. Tanpa berfikir panjang Clarissa melompat keatas tempat tidur Keiden, hingga membuat pria yang sebelum sudah berada dikasur tersentak kaget. “Mau apa kau?” Tanya Keiden. Keiden tersenyum miring. “Gila ya, berani sekali kamu masuk kandang harimau.” Ucap Keiden ketika otak nya berspekulasi kalau Clarissa kini sedang menggoda nya, padahal tidak. “Dibawah ada hantu.” Ucap Clarissa membuat Keiden menaikan satu alisnya karena menganggap perkataan Clarissa adalah lelucon. Clarissa menatap Keiden yang kini seakan tidak percaya pada perkataan nya. “Aku serius, aku mendengar sesuatu di lantai bawah.” Ucap Clarissa dengan tampang ketakutan. Clarissa melihat air diatas nakas samping tubuh Keiden. “Akhirnya!” Ucap Clarissa yang sedari tadi kehausan dan tidak sempat membawa air ke atas padahal sudah sempat di pegang nya. Clarissa mendekati Keiden membuat pria itu semakin salah paham saja. “Hei, bukankah sunggu tidak tepat jika kita melakukan nya sekarang?” Tanya Keiden mengingat kedua orang tua nya ada dirumah. Clarissa tidak peduli dan terus mendekat pada Keiden hingga saat pria itu memejamkan matanya, Clarissa berhasil mengambil minuman disamping pria itu dan segera menghabiskan nya. Keiden yang menyadari hal itu, membuka kembali matanya lalu melihat Clarissa yang sedang meminum air mineral. “Ya ampun.” Ujar Keiden saat melihat tingkah Clarissa. “Aku kira bakal terjadi malam ini.” Gumam Keiden dengan cool. Keiden turun dari kasur nya. “Mau kemana?” Tanya Clarissa pada Keiden yang membuka pintu kamar nya hendak keluar. “Mengecek apa benar ada hantu dirumah ku.” Ucap Keiden meninggalkan Clarissa sendirian di kamar nya. Baru setengah jalan di atas anak tangga, Keiden sudah bisa mendengar suara hantu yang dimaksud kan Clarissa. Kini ia tahu, Clarissa lebih bodoh dari yang selama ini ia pikirkan. “Dia bahkan tidak bisa mengenali suara orang yang sedang bercinta.” Gumam Keiden yang mengetahui kedua orang tua nya sedang melakukan hal itu.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN