kesebuah tempat pacuan kuda dekat pinggiran pantai c Nadia awal nya tidak mau karena merasa takut jika eehetuh saat berkuda. Makian Bram menyakinkan wnaita itu akan sangat merencakan jika menaiki kuda di pinggir pantai. Nadia pun luluh dan kini berada disini dengan kebingungan. “Kamu janji agar tidur meninggalkan aku.” Ujar Nadia yang di angguki oleh Bram. Badan selalu berusaha menepati janji nya, karena itu dia tidak bisa sembarangan berjanji selain dengan Odang ia cintai. Ia takut jika janji nya tidak di penuhi lagi seperti sebelum nya, Bram mengecam rambut nya sendikit agar keras lebih tenang dan tidak nampak gelisah sama sekali. “Bram, aku mau minum di samping mu ada Aqua botol.” Ujar Nadia kala itu membuat Bram menentukan nya pada wanita itu. Setelah Bram dengan gagah nya menb

