“Hm sudah datang.” Ucap Elina seraya membuka tempat bubur tersebut dan menyendokan nya untuk Adrian yang masih terbaring di atas kasur nya.
Elina menyuapi pria itu seraya memperhatikan wajah pucat dan rambut berantakan pria itu, bukan nya terlihat buruk pria itu malah sangat tampan dalam balutan kaos putih padahal dirinya terlihat sangat berantakan harus nya tapi kenapa ketampanan nya malah terlihat bertambah.
“Aaaa..” pinta Adrian membuka mulut lebar lebar yang segera di balas dengan suapan oleh Elina
Adrian memperhatikan Elina yang nampak Kuang fokus dengan nya. “Kamu sedang memikirkan seuatu pasti ya?” Ucap Adrian membuat wajah Elina memerah.
“Melihat kamu yang salah tingkah jangan bilang kalau kamu… melamun jorok.” Ucap Adrian menggoda Elina yang masih setia merawat nya
“Kalau
