Di setiap kalimat, Sierra merasa seperti sedang menusukkan pisau ke hatinya sendiri. Dia tak bisa menghentikan dirinya membayangkan Daniel dan Jasmine menjadi keluarga bahagia seperti kata-katanya tadi. Dia cemburu setengah mati dan sangat sedih sekali jika suatu saat ini bayangannya akan menjadi kenyataan, tapi demi kebaikan Daniel, Sierra menggigit bibirnya dengan keras dan memaksa air mata di kelopaknya tidak mengalir kembali. Daniel harus baik-baik saja, asalkan dia bisa tetap terjaga dan tidak tertidur, rasa sakit hati Sierra tidak ada artinya “Setelah kejadian ini, aku yakin kakek tidak akan menentang hubungan kalian lagi. Aku juga tidak akan menjadi penghalang diantara kalian lagi. Aku akan pergi meninggalkan dan tidak akan pernah mengganggu kalian lagi. Daniel, kalau kamu bangun,