“Kalian tidak usah takut, aku akan berbelas kasihan kepada kalian.” Janji Ans sambil menepuk dadanya. Ia senang dengan para prajurit ini karena mereka sudah memuji ibunya, jadi Ans berniat untuk tidak menghajar mereka terlalu keras. Hampir saja Hendri tertawa terbahak-bahak mendengarnya. Untungnya ia dapat mengendalikan dirinya dengan cepat. “Kalau begitu, Yugo, Dion dan Thomas, kalian yang akan menjadi lawan Tuan Muda.” Ketiga orang yang disebutkan namanya saling menatap. Mereka diam-diam sepakat, mereka hanya akan bersenang-senang dan menemani Ans puas bermain. Untuk putaran pertama, Ans dan Yugo segera berdiri berhadapan. Bocah itu terlihat cukup profesional gerakannya dan terlihat sangat bersemangat. Semua orang masih tersenyum dan memuji keimutannya. Namun, detik berikutnya, sorot