Kandil memasuki dapur rumahnya dengan santai. Kemudian mengulum senyum manis menyapa Ibu dan Langit, yang ternyata sudah berada di dapur. Ibu sedang memasak sarapan pagi, dan Langit duduk di kursi memandangi beliau dalam diam. "Pagi Bu" sapa Kandil sedikit malu. Karena seharusnya ia lah yang menyiapkan sarapan. "Pagi sayang, mau sarapan apa?". Jawab Ibu dengan ramah dan juga penuh perhatian. "Apa aja, Aku bantuin Bu". "Gapapa, hari ini biar Ibu yang masak buat sarapan. Sekalian, Langit mau makan nasi kuning". Jawab Ibu padanya. Kandil menoleh pada Langit, cowok itu hanya mengulum senyum malu. Ia lega melihat Langit tidak lagi sedingin kemarin-kemarin. Cowok itu seolah sudah menerima semua kenyataan yang ia dapatkan. Hanya saja, hubungan Langit dan kedua saudara nya masih