Rinai gerimis mengalun syahdu seakan mewakili perasaan dua sejoli, kerabat maupun para tamu undangan yang begitu tersentuh mendengar lantunan ayat Al-Qur’an yang terucap dari mempelai pria. Dia tampak begitu khusyu melafalkan hafalan surat Ar Rahman dengan mata terpejam dan tangannya memegang mikrofon. Buliran peluh itu terkadang mengalir menelusuri pipinya. Tampak mata kedua orangtuanya basah karena genangan hujan yang membanjir di sana. Sang ibu tak menyangka anak laki-laki yang dulu dibangunkan sholat Subuh saja banyak alasan dan tak bangun-bangun, kini mampu melafalkan surat Ar Rahman di hadapan banyak orang, hafal pula. Tak sia-sia perjuangan selama dua tahun intens privat pada ustadz Azzam. Faisal tak sekedar menghafal tapi juga belajar cara membaca yang benar, baik makhraj, tajwid b
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari


