An Imperfect Life

1991 Kata

Ezka’s POV Aku melangkah lunglai menuju lift. Dan selama berada dalam lift seakan pikiranku sudah tak fokus. Kulirik jam di layar smartphoneku. Sudah jam dua dini hari. Zafa mungkin sudah tidur. Kupejamkan mataku sejenak. Malam ini benar-benar malam yang aneh, menyedihkan bahkan juga menakjubkan. Ciuman Faisal yang begitu memabukkan masih saja menghantui, seakan tak bisa kuenyahkan dari pikiranku. Cara bibirnya melumat bibirku, caranya memainkan lidah di rongga mulutku, hembusan napasnya, wangi parfumnya, sentuhan jemarinya, tubuhnya yang kekar, wajah rupawannya.. Astaghfirullah kenapa aku semakin hanyut memikirkannya. Aku tak boleh semakin larut membayangkan apa yang telah terjadi antara aku dan Faisal. Aku sudah bertekad untuk menjadi straight seutuhnya. Aku memang kecewa pada Zafa, tap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN