Author’s POV Zafa mengamati cara Andriana menggambar rancangan di atas kertas sketsanya. Gerakan tangannya begitu cekatan. Zafa selalu mengagumi kemampuan Andriana dalam menggambar. Di matanya, saudara sepupunya ini memang begitu berbakat. “Za, kamu jadi lanjut S2?” Tanya Andriana tanpa menoleh ke arah Zafa. Matanya masih terpusat pada kertas dihadapannya. Zafa mengangguk, “iya An, insya Allah.” Andriana menghentikan aktivitasnya sejenak. Dia menatap wajah Zafa yang sedari tadi murung. “Kamu kenapa Za? Aku perhatiin dari tadi kelihatan kayak ada masalah, nggak seceria biasanya.” Zafa mengangguk pelan, “iya emang lagi ada masalah.” “An, aku minta pendapat.” Zafa mengambil kertas sketsa milik saudara sepupunya dan dilihatnya baik-baik rancangan wedding dress pesanan salah satu custome

