Andrew menatap tajam pada Harnes yang berdiri di depannya, pria itu tertawa kecil sambil memainkan kuku jarinya. “Untuk apa kau sangat membela wanita sialan itu? Kau percaya dengan apa yang dikatakan oleh keluarganya?” tanya Andrew. Harnes mengepalkan tangannya, tidak suka dengan apa yang dikatakan oleh pria di depannya. Sebenarnya berapa banyak hal yang tak diketahui oleh dirinya, dan siapa yang harus dipercaya oleh dirinya sekarang. “Apa maksud dirimu? Kau jangan pernah mengatakan Elmera itu wanita sialan! Kalian yang sialan karena hadir di dalam hidupnya. Dan membuat hidupnya menderita!” ucap Harnes, membuat Andrew tertawa kecil mendengarnya. “Kau bilang kami sialan? Ya. Kami akui. Tapi asal kau tahu, wanita sialan itu memang tak pantas untuk hidup, dia itu memang tak pernah diing