Zafran menatap pada Elmera yang menatap kosong ke depan saat dirinya membawa istrinya pulang dari rumah sakit. Istrinya terus saja menatap ke depan dengan tatapan kosongnya dan tidak ada tanda-tanda kehidupan. Zafran menghela napasnya kasar, dan tanpa sadar air matanya keluar.
“Jangan nangis.” Elmera menghapus air mata Zafran.
Zafran mendengar ucapan istrinya menghentikan mobilnya, lalu dia langsung memeluk tubuh istrinya. Elmera yang dipeluk oleh suaminya, membalas pelukan Zafran. “Jangan nangis. Anak kita aku bunuh.” Racaunya.
Zafran yang mendengarnya menggeleng pelan, sungguh dirinya tidak mau mendengar apa yang dikatakan oleh istrinya. “Kamu bukan pembunuh. Kamu adalah ibu yang baik. Kamu harus ikhlaskan anak kita sayang. Dia sayang pada ibunya, dia akan menjadi penerang untuk ib
