Bab 62. Sebuah Peringatan

1139 Kata

Dewa menghela napas lega setelah berada di dalam kamar Reyna setelah berbincang cukup lama dengan mertuanya. Dia dan Reyna terlihat kurang nyaman, terutama saat disinggung perihal kehadiran buah hati dalam keluarga kecil mereka. Untungnya Ziyad dan Almira mengerti dan mereka tidak lagi menyinggung soal itu dan membicarakan hal-hal lain seputar pekerjaan dan rencana ke depan. “Kalo kamu nggak nyaman, kita bisa pulang. Aku bisa bicarakan ini ke mama atau papaku, mereka pasti akan mengerti,” ujar Reyna ke Dewa yang duduk gelisah di sofa di dalam kamarnya, yang tentu saja baginya kurang nyaman, jika dibandingkan dengan kamarnya di apartemen mewahnya. “Atau kamu punya alasan, hm … mendadak ada pertemuan teleconference dengan klien di luar negeri, dan kamu memerlukan file yang tertinggal di ap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN