SI ‘PICK-ME’

1374 Kata

Kalau ayah mertuanya Ben bisa mengingat semua hal dengan detail, maka tidak dengan Ben. Ia justru ahli mengkotak-kotakkan memori. Mana yang pantas di ‘Ctrl+S’, dan mana yang wajib tekan tombol ‘Shift+Del’, bahkan yang ‘Don’t Save’ alias mampir di otaknya dia pun ngga dizinkan. Yang terakhir... contohnya adalah memori tentang perempuan bernama Elisa. Selain fakta jika Ben pernah bersinggungan dengan beberapa wanita yang namanya serupa, ia memang tak mau ambil pusing dengan nama hawa lain selain Anne dan keluarganya. Jadi, harusnya Elisa ngga tersinggung kan kalau ekspresi Ben datar-datar saja saat mendengar namanya. ‘Elisa mana? Elisa banyak. Harus banget gue ngenal dia?’ Masalahnya, jantung Elisa rasanya terhimpit melihat raut wajah Ben tersebut. Tersinggung? Sangat! Tapi, as a profes

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN