Gedung KPK malam itu sudah sepi, hanya beberapa petugas keamanan yang berjaga. Lampu jalan memantulkan cahaya kekuningan ke aspal basah sisa hujan sore tadi. Borne melangkah keluar lebih dulu, jasnya diletakkan di lengan, wajahnya letih namun tetap tak menyimpan emosi. Ben mengikuti di sisi, menyamakan langkah dengan ayahnya. “Capek, Yah?” tanya Ben. “Capek badan, ngga capek hati,” jawab Borne singkat. Senyumnya simpul, namun tulus. “Iyalah. Yang ada mereka yang capek hati nanyain Ayah,” seloroh Ben. Borne tergelak menanggapi. “Siapa suruh manggil-manggil Ayah.” Mereka berjalan menuju sedan yang terparkir di pinggir jalan. Ben membuka pintu untuk Borne lebih dulu, lalu menyusul masuk ke kursi pengemudi. Begitu mesin menyala, keduanya terdiam sejenak, hanya mendengar suara wiper yang m
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari