"Lo nggak apa-apa, Yan?" Ken, laki-laki yang berjalan di sebelah Ryan bertanya. Mereka sudah berada di parkiran hotel tempat resepsi pernikahan Elvina berlangsung. "Nggak apa-apa. Santai aja." Ryan mengibaskan tangan di depan wajah. Tapi ia sama sekali tak menatap mata temannya itu. Tiba-tiba, Ken merangkul pundaknya. "Gue tau lo sakit hati, Yan. But life must go on, bro." Ia menepuk pundak Ryan pelan. Memberi semangat. "Apaan, sih." Ryan menyingkirkan lengan Ken. "Dah, gue duluan." "Yoi, hati-hati." Ryan memencet tombol bergambar gembok terbuka di gantungan kunci mobilnya. Tiin tiin... Berjarak beberapa langkah dari tempat Ryan berdiri, sebuah mobil hitam metalik tampak mengedipkan lampunya. Ryan bergegas menuju mobil itu. Ryan duduk di belakang kemudi. Ia menghela nafas panjang d