Part 25

1009 Kata

"Mau lo apa, Yan?" Wajah Elvina merah padam. Menahan tangis dan amarah. Mereka sudah duduk berhadap-hadapan di kantin pusat rumah sakit. "Maksud lo?" Ryan bingung. Meski ia sedikit bisa menebak maksud Elvina tapi ia ingin apapun masalahnya, dapat diselesaikan dengan kepala dingin. "Bisa-bisanya lo ngelamar gue tanpa sepengetahuan gue, Yan?" Air mata Elvina menetes. Wajahnya merah padam. "El, lo tenangin diri dulu. Apa kata orang kalo lo nangis di sini?" Ryan sekilas menyapu pandang. Khawatir ada yang memperhatikan mereka. "Lo yang bikin gue begini, Yan!" Elvina menutup wajahnya. Tangisnya benar-benar pecah. Tak ada suara. Tapi bahunya yang berguncang hebat sudah cukup untuk menjelaskan betapa dalam tangis wanita itu. Ryan bingung harus bagaimana. Maka ia hanya diam. Tak berkutik sedik

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN