Part 21

1125 Kata

“A-ayah kan belum ketemu sama orangnya?” Elvina terbata. Bibirnya gemetar menahan tangis yang siap meledak. “Pokoknya Ayah nggak setuju. Titik! Sudah! Assalamu’alaikum!” sambungan telpon diputus. Elvina terpaku. Air matanya meleleh. Ia menutup wajahnya yang sudah basah oleh air mata. Ia sesenggukan. Hatinya hancur. Setengah jam ia sesenggukan menangis. Merasa dunia seringkali tidak berpihak padanya. Hingga akhirnya ia tertidur dengan mata sembab. *** “Mau ke mana, El?” Ryan menahan langkah Elvina. “Oh, ini mau ke departemen obgyn.” “Ngapain?” Ryan mengernyit. “Ada urusan.” “Mau ketemu Ivan?” Elvina mendengus. “Yan, kamu ada kerjaan?” “Maksudmu?” “Kalo ada, selesaikanlah kerjaanmu. Daripada ngurusin urusanku gini. Belakangan kamu nggak seperti Ryan yang aku kenal.” Elvina melangk

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN