Part 23

1213 Kata

“Kenapa, Pa?” Ivan membuka obrolan begitu Papanya duduk. Setelan jasnya sudah berganti jadi celana katun dan kaos oblong. Santai tapi tetap saja aura ketegasannya begitu kental. Disusul Mamanya yang ikut duduk di sebelah sang suami dengan membawa sepiring apel yang sudah dipotong. “Soal niatanmu menikah. Papa sudah ngobrol beberapa kali sama Elvina.” Ia memberi jeda. “He’em, terus?” tak dipungkiri rasa penasaran terpancar jelas dalam sikap Ivan. Ia melirik Mamanya. Wanita yang melahirkannya itu hanya diam sembari mengunyah apel segar. “Sebenarnya Papa agak kurang setuju dengan pilihanmu.” Lagi-lagi lelaki yang rambutnya sebagian memutih itu memberi jeda. Ivan masih belum bereaksi, hanya sedikit menahan nafas. “Kenapa gitu, Pa?” justru sang Mama yang memberi reaksi. “Orangnya baik, ngg

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN