"Eh, bukan gitu maksud gue, El." Diana tergeragap. Khawatir Elvina salah paham. "Trus apa?!" potong Elvina kesal. "Kalo...ternyata Ryan emang...jodoh lo gimana?" "Hah?!" "Ya, kita kan nggak tahu jodoh kita. Kalo ternyata yang ditulis sama Allah jodoh lo itu Ryan gimana?" Diana berusaha logis. "Huaaaaaaaahhhhh!!!" Elvina tak menjawab, justru menangis semakin keras. "Sssstttt, jangan keras-keras. Ntar kedengeran tetangga gue dikira nyiksa lo." "Biarin! Huhuhuhu..." Diana mengelus lembut rambut hitam sahabatnya. Sebenarnya sudah sejak dua hari lalu Elvina menghubunginya, meminta izin untuk main ke rumahnya. Tapi baru hari ini ia persilakan karena beberapa hari belakangan tubuhnya sedikit tidak dalam kondisi optimal. Ia tak menyangka Elvina datang ke rumahnya sore itu dengan wajah semb