Langit bersemburat jingga. Jalanan semakin padat oleh kendaraan bermotor. Seolah semua orang berlomba-lomba untuk segera sampai ke rumah masing-masing. Tapi tidak dengan Elvina. Ia justru duduk di sebuah rumah makan dekat tempatnya bekerja. Ditemani sahabatnya yang baru saja tiba. Diana menunggu suaminya menyelesaikan pekerjaan. “Enak nggak di RS tempat lo kerja, Di?” Tanya Elvina. “Lebih cepet pulang jadi lebih banyak waktu buat berduaan sama suami. Hehe,” Diana cengengesan. “Duh, pengantin baru mulu, nih.” Ledek Elvina. Yang diledek hanya tersipu malu. “Suamimu kelar jam berapa, Di?” “Katanya sih bentar lagi,” Diana melirik jam tangannya. Mereka memesan dua gelas jus dan sepiring nasi goreng untuk Elvina. Diana memilih tidak memesan makanan, menunggu suami saja katanya. “Kamu giman