"Masih nggak tahu? Kamu lupa? Kapan itu pinjam kotak musik buat nutup telinga?" Raka menyeringai lebar melihat Anindya memalingkan wajahnya karena malu. "Iya, iya tahu. Jangan dibahas lagi, malu-maluin." Anindya memukul pelan lengannya lalu melangkah menuju ruang makan. Raka mengekornya dari belakang punggungnya. Pria tersebut melihat istrinya tengah membuka tutup tudung saji. "Nyari apaan sih?" Tanya Raka penasaran. Satu detik berikutnya Anindya malah duduk, lalu terlihat sedang mengunyah makanannya. "Kamu makan makanan sisa tadi siang?" Raka duduk di sebelahnya. Pria itu menatap heran. "Iya, ini kan masih enak. Kenapa harus repot-repot membeli steak? Anggur? Lain kali kamu nggak perlu ajak aku ke restoran mahal Ka. Aku suka menu-menu sederhana saat kita makan di jaman masih SMA."

