Hampir satu jam lamanya Nadine berada di kamar mandi. Lama dia menggosok tubuhnya. Di bawah guyuran shower, dia menatap jejak cinta buatan Levon yang masih jelas membekas. Berulang kali dia mengulum senyum saat menyentuh jejak merah itu di tubuhnya.
Dua puluh lima menit berikutnya barulah dia keluar dari kamar mandi dengan rambut basah yang tertutup oleh handuk.
"Mungkin rekanku masih sibuk jam segini. Jadi dia pastilah belum membalas pesanku." Nadine memutar badan ketika akan kembali masuk ke kamar.
Dia kembali ke ruang makan. Entah kenapa setelah makan oat tadi perutnya sekarang terasa perih lagi. Ia membuka lemari es mencari apa saja isinya. Beberapa waktu yang lalu dia keluar bersama Calvin ke swalayan untuk mengisi kulkasnya yang kosong. Ada daging, selada, paprika dan sayur lai
