Kamu Duniaku

1014 Kata

Malam harinya, Arley merenung di balkon seorang diri. Lelaki itu menggunakan baju tidur berbentuk kimono kesukaan Elle. Matanya menerawang jauh, memandang gedung-gedung tinggi dengan lampu menyala di mana-mana. Seolah bintang versi bumi. Perkataan yang dilontarkan oleh Irene masih membekas dalam ingatan seorang Arley, menggema, membuatnya terngiang. Dia mulai berpikir, bagaimana kalau Elle merasakan kekecewaan karena mendapatkan seorang suami semiskin dirinya. Selama ini dia sudah bekerja keras, tetapi kenyataannya dia memang ditakdirkan menjadi seorang lelaki yang miskin. Dia terlalu sibuk memenuhi segala keinginan Clara, sampai tidak dapat menabung sepeser pun. Menyedihkan memang, ketika mencintai seseorang yang tidak berperasaan seperti mantan istrinya tersebut. "Minumlah, Sayang.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN