Tatapan mereka kembali beradu dengan deru napas berat yang saling berhembus. "Aku ingin kamu sekarang, Lun!" suara Vincent membuat jantung Luna berdetak begitu cepat. Luna mengangguk kecil dan menangkup wajah Vincent dengan kedua tangannya. "I'm yours, Baby!" jawab Luna, lalu mengecup bibir Vincent sekilas. Tentu saja, ciuman itu tidak dilepaskan begitu saja oleh Vincent. Dilumatnya kembali bibir Luna dengan begitu menggebu dan intim. Dilepasnya sesaat, lalu berkata, "Close!" dan kembali menyesap bibir istrinya. Ruangan Vincent perlahan ditutup dengan kain besar berwarna putih, diiringi suara bip yang menandakan pintu kamarnya telah terkunci otomatis. Setelah yakin semua kain telah menutup sempurna, jemari Vincent mulai masuk dari balik pakaian Luna, meraba kulit mulus nan putih hingg