Aura menopang dagu pada tralis balkon kamarnya, rambut Coklatnya Melambai lambai mengikuti irama hembusan angin malam Hembusan nafasnya terasa berat, seakan akan ia mengeluarkan beban pikirannya di setiap karbondioksida yang keluar dari tubuhnya Aura tersentak kaget saat sebuah tangan menyentuh pundaknya, Aura mendengus kesal saat tau, orang itu adalah Vito "Ra, maafin gue" ucap Vito memohon, Aura mengalihkan pandangannya lagi pada jalanan kompleks yang sepi, ia tak menjawab, membuat Vito menghembuskan nafas lelah "Kenapa sih kak, lo jadi beda gini? Gue gak marah, tapi gue kecewa sama lo, Jujur gue lebih suka sama lo yang dulu dibandingkan sekarang, apa yang ngebuat lo beda sih kak?" Gumam Aura pelan, tanpa menoleh ke arah Vito. Setelah sekian lama Aura dan Vito hanyut dalam