“Hahahaha,, Jadi kamu ingin sedikit hadiah sebelum aku meninggalkan pangkuan mu?,,lalu apa yang kamu mau?” ucap Rianti yang terlihat pongah berkecak pinggang, namun bibir mungilnya tersenyum genit.
“Terserah kamu,,, tapi ku harap itu sesuatu yang luar biasa,,,,”
Sesaat tubuh semapai Rianti mematung dihadapan Ivan, telunjuknya memegang dagu seolang sedang berfikir. “Okkk,,, ini pasti cukup untuk mu,” seru Rianti, matanya mengerling nakal kearah Niko dan pak Wisnu, seolah ingin mengatakan bahwa hadiah yang akan diberikannya memang hanya untuk Ivan.
“Owwwhhhh s**t,,, apa yang kamu lakukan Sayang,” jerit hati Rangga ketika tiba-tiba Rianti memasukkan kepala Ivan kedalam baju kaosnya sambil tertawa terpingkal disambut tepuk tangan yang lainnya.
Dengan cepat kepala Ivan bergerak
