"Suka, tapi tak terlalu gemar, Tuan!" Sempat tertegun untuk beberapa saat, Kirana akhirnya menyampaikan tanggapan atas pertanyaan Willem tentang teh. "Ohh… Lalu apa kau gemari?" tanya Willem sekali lagi. Kini menampilkan raut wajah tertarik. "Itu, saya lebih menyukai kopi, Tuan!" balas Kirana. "Kopi? Wah, sungguh tak biasa! Kebanyakan wanita menyukai teh! Kopi seharusnya lebih digemari oleh kaum lelaki!" tanggap Willem. "Sebenarnya, tak sepenuhnya kopi murni, tapi kopi s**u!" ucap Kirana. "Kopi hitam terlalu membuat perut perih!" lanjut Kirana. "Ayahanda yang menyukai kopi hitam pekat!" "Begitu? Maka aku akan memberi beberapa jenis bubuk kopi sebagai buah tangan nanti ketika kalian pulang!" balas Willem cepat. Masih dengan menampilkan raut wajah ramah. Tersenyum tipis sederhana. "