42 - Memberi dan Menerima

1250 Kata

Selepas menyantap sarapan pagi bersama Rojik dan Aldert, Willem menyempatkan untuk menikmati sajian teh favoritnya. Menyesap dengan gaya elegan nan alami sembari menggunakan jari-jari tangan kiri, untuk mengetuk meja. Membuat irama tertentu. Sementara Aldert, mengambil posisi dibelakang kursi Willem, siap menuang teh sekali lagi saat cangkir kosong. Menyisakan Rojik yang bertahan mematung duduk canggung diatas kursi menghadap Willem. Tak tahu harus berbuat apa, sekedar bisa mengamati acak barang-barang sekitar. Kadang memandangi gelas-gelas teh, juga beberapa lukisan terpajang di dinding ruang. "Tak suka teh?" tanya Willem. Tiba-tiba memecah keheningan. "Suka Tuan, tapi tak terlalu berlebihan!" balas Rojik. Mendengar balasan sederhana Rojik, Willem entah kenapa kembali menampilkan raut

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN