100 - Janji Tertentu

1230 Kata

"Ohhh, apa tak capek berdiri terus?" tanya Raden Mas Adiwangsa. Mengerutkan kening setengah bercanda. Sekedar ingin mencairkan suasana. Coba membuat menjadi santai. "Terimakasih sebelumnya, Tuan Bupati! Tapi seperti saya sampaikan, akan lebih nyaman begini saja!" balas Aldert. Bertahan dengan sikap awal. Bagaimanapun juga, ia memang merasa tak layak jika harus berada dalam posisi duduk sejajar bersama Willem jika itu pada suatu agenda resmi macam jamuan makan sekarang sedang berlangsung. "Tuan Bupati, biarkan saja Aldert! Kenyamanan adalah yang utama, benar begitu? Terutama bagi sosok pebisnis macam kita yang bergerak di bidang pelayanan kuliner!" Willem, coba menengahi dengan melempar Kalimat cerdik. Cukup sopan dan halus untuk tak membuat Raden Mas Adiwangsa tersinggung atas penolakan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN