Tiana segera melepaskan dekapan pada tubuhnya dan mendorong paksa tubuh pria yang tiba-tiba datang. Tangan wanita itu diletakkan di atas pinggulnya, sambil melemparkan tatapan tajam pada sosok pria yang muncul langsung memeluknya. "Ingat batasanmu. Jangan bawa kebiasaan kamu di luar sana ke sini." "Of course, baby Tiana, bisa-bisanya kamu melemparkan kebiasaan kita di sana. Mau di manapun berada, yang namanya berpelukan, itu nggak pernah menjadi masalah." Pria itu melepaskan kacamata dan juga topinya, lalu diletakkan di atas meja. Ditatapnya Tiana dengan pandangan kesal. "Kenapa bisa kamu tiba-tiba sudah berstatus sebagai istri orang? Belum lagi perut kamu yang membuncit seperti ini, apa-apaan ini!" Sosok itu menunjuk pada perut buncit Tiana hingga mereka menjadi pusat perhatian p

