Misi selesai. Hadi menatap pada satu pesan yang dikirim oleh Tiana beberapa menit yang lalu. Pria itu sedikit merasa lega dengan kehadiran Tiana setidaknya bisa menggantikan Silvi untuk menjadi wali dan datang ke sekolah untuk menyelesaikan masalah yang diciptakan oleh putrinya. Pintu diketuk dan Selena masuk untuk memberikan berkas yang harus diperiksa sebelum nanti dikembalikan pada direktur pemasaran yang ada di gedung ini. "Kamu bisa kosongkan jadwal saya sampai pukul 2 siang nanti. Saya ada keperluan di luar," ujar Hadi pada Selena. Pria itu tidak mengangkat kepalanya sama sekali dan terus menggerakkan jari-jarinya di atas keyboard laptop dengan pandangan lurus pada layar putih di hadapannya. "Baik, Pak. Saya akan mencatatnya dan reschedule ulang jadwal bapak." Selena berkata dan

