Raja Liu mendongak, menatap kearah gerbang desa Rohai. "Kau yakin, desa ini baik-baik saja putra mahkota?" tanyanya. Sorot mata Raja Liu sangat serius memperhatikan sekeliling mereka. Raja Liu, berserta gerombongan istana datang ke desa Rohai, setelah dua minggu pasca kabar baik itu di dengarnya, untuk menjemput Putri Jia. Ia memang membutuhkan beberpa minggu untuk memulihakan tenaganya. Ia ingin menjemput sendiri Putrinya, dan meminta maaf secara langsung. Hidungnya berkerut, saat mencium bau tidak sedap, seperti bau bangkai, yang samar, saat angin berhembus kearah mereka. Para prajuritnya bahkan sampai mundur beberapa langkah, takut akan terkenah wabah, yang sampai saat ini masih belum tahu, bagaiman cara penyebarannya. Putra mahkota Renshu mengangguk. Orang suruhannya tidak mungkin