Udara dingin melingkupi pagi ini. Kicau-kicauan burung menjadi latar utamanya. Pohon pinus yang memiliki ukuran besar mengelilinginya, dan tetesan air yang berasal dari embun hinggap di dahan-dahannya. Suara derap langkah kaki yang tergesa-gesa membuat burung-burung yang disekitarannya berterbangan karena terganggu. "Putri, sarapan pagi kita sudah siap" ucap sebuah suara. Nyatanya mereka berdua masih hidup dan baik-baik saja sekarang. Ia berbalik, dan mendapati dayang kesayangannya tampak seperti bebas. Menarik lebih panjang sarung kulit tangannnya, Xera berjalan menuju sisi Meng Mei. Ini sudah sebulan berlalu, semenjak ia di jatuhkan hukuman oleh Raja Liu. Siapa sangka, Xera hanya membutuhkan waktu tiga hari untuk mencari tahu penyebab dari wabah yang menyerang desa Rohai. Xera baru