Raja Wey berjalan menuruni tangga taman, yang merupakan penghubung pavilium Putrinya. Secara mengejutkan, ia mendapatkan info bahwa keadaan Putrinya telah membaik. Ia bahkan sudah tidak mempedulikan proses penguburan Putranya, Kaili, karena terlalu antusias ingin bertemu Putrinya sendiri. Keberuntungan berpihak padanya kini, karena Putrinya secara mengejutkan telah bangun dari tidur panjangnya. Mungkin saja, Dewa menginginkan pergantian. Karena setelah berita mengenai Pangeran Kaili yang di bunuh entah oleh siapa, keadaan Putri Jia di kabarkan telah membaik. Jika tahu ia hanya perlu mengorbankan Putranya itu untuk kesembuhan Putrinya, Wey pasti sudah melakukan sejak dulu. Hidup Putrinya jauh lebih berharga daripada Kaili, yang sebenarnya ia terima karena mantan Permaisuri. "Bagaimana ke