Marsha masih belum diperbolehkan melepas perban dimatanya. Dia masih terbaring di ranjang. Mungkin tak menyadari bahwa ada sepasang mata menatap sendu pada wanita itu. Kevin mensedekapkan tangannya, sudah tiga puluh menit. Dan akhirnya dia memutuskan untuk pergi dan mungkin tidak kembali. Dia terlalu malu pada dirinya sendiri wajar jika Kinara ternyata merasakan hal yang sama. Dia yang terlalu berbahagia tadi karena merasa musuhnya sudah tak ada, namun dia yang merasa kecil hati karena apa yang diberikan Romeo pada Marsha jauh melebihi apapun. "Mau kemana?" tanya Marchell pada Kinara yang sudah berada di samping mobil di parkiran rumah sakit. Marchell yang memang berniat untuk pulang itu berjalan pelan ke arah Kinara. "Ke makam," jawab Kinara singkat. "Aku temani," Marchel