Bima dengan suara menggelegar menjerit ke mama Lestari yang lagi duduk santai bersama Papa Dibyo. Hendra dengan gesit berlari ke belakang panggung untuk mengambil kursi roda yang sudah disediakan. “Mama Lestari.. Ketuban Laura pecah.” Mama tampak terkejut dan langsung mendekati Laura yang tampak tetap tenang sambil berpegangan di pinggir meja. " Ayo, segera ke klinik. Bima, coba telepon, dokter Mulyadi, semoga dia bisa balik lagi ke sini. Ini sepertinya, Laura harus segera di sectio.” Kata Mama Lestari mendudukkan Laura di kursi roda yang telah disediakan Hendra.dan segera di dorong ke klinik. “ Laura yang ke Medan, atau dokter Mulyadi yang datang?” Tanya Bima kalut. “ Nggak mungkin sempat Laura ke Medan. Kita periksa di klinik saja. Alat-alat untuk sectio lengkap tersedia kan di kl