Persiapam resepsi pernikahan Alin dan Ganendra telah sembilan puluh persen rampung. Alin berencana mengundang semua teman-temannya dan ia meminta bantuan Dinar dan Fidia untuk membantunya menuliskan siapa-siapa saja yang akan mereka undang. Saat ini mereka berada disalah satu cafe ternama dan sejak tadi mereka sibuk mengingat nama-nama teman-teman mereka yang harus diundang. Dinar sempat kesal dengan Alin bagaimana tidak, hanya dalam hitungan hari resepsi akan segera digelar dan hari ini Alin baru meminta mereka berkumpul. "Ini gimana banyak banget Alin, kenapa nggak dari kemarin-kemarin sih..." kesal Dinar menatap tumpukkan undangan yang memenuhi meja mereka. "Alin ngeselin banget sih senyum mulu dari tadi, ini pasti lagi ingat saat beberapa hari di Bandung ya. Coba ajakin kita pasti ki

