"Sahabat yang tidur dengan tunangan sahabatnya adalah hal yang sangat memalukan. Hubungan kalian dibina dengan menyakiti orang lain dan apa yang kau tanam akan kau petik," ucap Alin membuat Gisel naik pitam dan ia mengangkat tangannya tinggi-tinggi seolah ingin memukul Alin dengan kuat. "Pukul saja!" Ucap Alin, ia bukan Alin yang dulu yang hanya bisa menangis dan akhirnya memilih pergi menyembuhkan lukanya sendiri. Ia tidak menjelaskan apa yang terjadi padanya dan hanya menyimpan permasalahannya sendiri. "Harusnya kamu nggak perlu takut akan kehadiran aku Gisel, aku tidak mencintai Gibran, karena selama ini aku mencintai suamiku," ucap Alin. Gisel menatap Alin dengan tatapan tak percaya, ia tahu dulu Alin terlihat bahagia bersama Gibran dan itu membuatnya sangat membenci Alin. Ia yakin s