"Aku ... aku ...." "Apa?" Dev tidak sabar menanti jawaban itu. "Aku hanya ingin mengucapkan terima kasih, Dev." "Untuk apa?" Semakin Dev membuat Gauri menjadi malu. "Terima kasih untuk hari ini," ucap Gauri malu-malu. "Apa kau menyindirku?!" Suara Dev tiba-tiba meninggi. Mengetahui Dev salah paham, Gauri buru-buru berbalik untuk menjelaskan. "Tidak, Dev. Bukan begitu. Aku tidak bermaksud apa-apa." "Tidak bermaksud bagaimana? Kau baru saja menyindirku, apa kau pikir aku tidak tahu itu. Memangnya kau ingin aku berterima kasih padamu. Hh, jangan harap." Dev membuang muka dengan mimik yang menyebalkan. Baru saja Gauri merasa senang dengan sikap Dev, tiba-tiba pria itu malah menjadi seperti dulu lagi. Pria kejam yang selalu tidak bisa mengontrol kata-katanya. Sebenarnya Dev tidak

