Gauri berjalan mengitari api, lalu mengambil tempat duduk di sana. Tidak duduk, dia berjongkok. Tangannya ia julurkan ke depan, menghangatkan telapak tangan di atas api. Gauri merasa hangat seketika, tidak lagi kedinginan. Dev semakin salah tingkah. Mau duduk di depan Gauri dan melakukan hal yang sama dengan gadis itu, dia takut akan melihat sesuatu pada tubuh Gauri yang terbuka di bagian bawahnya. "Kau tidak merasa kedinginan?" Pertanyaan Gauri membuat Dev menoleh, tanpa sengaja malah bertemu dengan tatapan teduh gadis itu. "Tidak," sahut Dev singkat. "Oh, aku lupa. Suhu tubuh pria memang lebih hangat dibandingkan wanita." Gauri mengangguk kepalanya. "Sampai kapan kita di sini?" "Entahlah. Mungkin sampai Robert datang." Dev menghela nafas berat. Saat ini, satu-satunya yang Dev

