Hujan kabut menutupi relung hatinya, Naruto mengaku telah berada di depresi yang keempat sebelum Neji menyambutnya di dalam ruang yang dingin. Ada pendaran cahaya murung yang berbolak-balik datang dari bola mata Neji, sebelum akhirnya Naruto kembali menyesap teh hangat yang seperti biasa, berasal dari pemberian tangan seputih salju milik si lelaki berambut panjang itu. Kemarin, ada ketegangan di antara keduanya, tapi untuk sekarang sepertinya mereka sepakat untuk gencatan senjata sejenak. "Mengapa kau merawatku? Apa yang kau lakukan di sini?" "Diamlah, bodoh." kata Neji saat mendengar suara lirih Naruto bertanya demikian. Entahlah, ia hanya kesal pada dirinya sendiri yang telah bertindak lembut, seperti menjaga dan merawatnya di sini, pada orang yang sangat dibencinya. Neji sangat kesal