AISYAH. 28 LIMA M

1257 Kata

Aisyah tertawa melihat reaksi Aldi atas pertanyaannya. "Pasti berat ya, Bang. Kalau lagi bangun, dan layu kira-kira sama tidak beratnya." "Ya Tuhan, Aisyah. Kenapa pikiranmu sampai ke sana? Bagaimana cara menimbangnya, tidak mungkin dicopot. Kalau dicopot asal taruh, di gondol kucing bagaimana? Ikan gabus yang ini tidak ada yang jual. Tidak pernah juga aku mendengar bisa dibudidayakan seperti ikan lain!" Tawa Aisyah semakin nyaring mendengar apa yang dikatakan Aldi. "Eh!" Aisyah berseru kaget, karena tiba-tiba Ali mengangkat tubuhnya. Aldi menggendong Aisyah ke luar dari kamar mandi, kemudian Aisyah dibaringkan di tengah tempat tidur. "Malam ini harus jadi, jangan ditunda lagi!" Tatapan Aldi mengintimidasi. Aisyah bukannya takut, matanya melotot ke arah Aldi. "Aku tidak takut lagi!

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN