Patah hati!?" Dokter Ikhsan, Aulia, dan Alam terkejut, dan berseru bersamaan. "Oh tidak! Itu hanya bercanda saja," ujar Aldi, berusaha menjelaskan, bahwa apa yang ia sampaikan itu hanya sekedar candaan saja. Dokter Ikhsan duduk di tepi ranjang, dan mulai memeriksa Aldi. "Pria seperti kamu ini untuk apa patah hati, Aldi. Kamu punya segalanya. Wajah tampan, badan gagah kehidupan yang mapan, pekerjaan yang menjanjikan, cerdas, ramah, berbakti pada orang tua. Tidak mungkinlah kalau kamu sampai patah hati." Dokter Ikhsan memeriksa tekanan darah Aldi. "Iya, dokter. Tadi hanya bercanda saja." Aldi berusaha tertawa meski sumbang terdengar di telinganya sendiri. Dokter Ikhsan melakukan pemeriksaan terhadap tekanan darah Aldi, cek kadar gula darah, kadar kolesterol, dan kadar asam urat. "Bagai